Hobi Mancing-Sistem ISO untuk berbagai Produk -Mancing Mania

Hobi Mancing-Sistem ISO untuk berbagai Produk -Mancing Mania - Hallo sahabat MANCINGTRUS, Ini adalah sebuah blog directory yang bersumber dari feed blog maupun situs yang membahas tentang dunia Mancing atau hobi mancing (mancing mania).Kali ini kami akan sharing tentang Hobi Mancing-Sistem ISO untuk berbagai Produk -Mancing Mania, silahkan dibaca artikelnya dibawah ini.

Penyanyi : Hobi Mancing-Sistem ISO untuk berbagai Produk -Mancing Mania
Judul lagu : Hobi Mancing-Sistem ISO untuk berbagai Produk -Mancing Mania

lihat juga


Hobi Mancing-Sistem ISO untuk berbagai Produk -Mancing Mania

A. DEFINISI ISO 22000

ISO 22000 adalah suatu standar internasional yang menggabungkan dan melengkapi elemen utama ISO 9001 dan HACCP dalam hal penyediaan suatu kerangka kerja yang efektif untuk pengembangan, penerapan, dan peningkatan berkesinambungan dari Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SMKP).

ISO 22000 menjaga keselarasan dengan sistem manajemen lainnya, misalnya ISO 9001 dan ISO 14001, untuk memastikan keefektifan integrasi sistem-sistem tersebut (Anonymousc, 2010).

ISO 22000 merupakan standar internasional yang menggambarkan kebutuhan dari suatu sistem manajemen keamanan pangan yang mencakup semua organisasi dalam rantai makanan dari panen sampai produk. Unsur-unsur kunci yang menentukan keamanan pangan sepanjang rantai makanan, meliputi : (Anonymousd, 2009)

  • Komunikasi interaktif.
  • Sistem manajemen.
  • Pengendalian dari bahaya keamanan pangan ke arah persyaratan penuh dari program dan perencanaan HACCP.
  • Peningkatan yang berkelanjutan dan pembaharuan dari sistem manajemen keamanan pangan
B. TUJUAN ISO 22000

Tujuannya adalah untuk menyediakan satu standar yang dikenal secara internasional untuk sistem manajemen keselamatan pangan yang dapat diterapkan dalam produk pangan (Anonymouse, 2010).

C. PERBEDAAN ISO 22000 DENGAN ISO DAN SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN LAIN

Perbedaan yang utama antara ISO 22000 dan ISO 9000 adalah mengenai ruang lingkupnya. Pertama dengan tujuan keamanan pangan, sedangkan yang lainnya mengarahkan pada mutu pangan. Standar ISO 22000 dimaksud untuk menjadi bagian yang independen dan dapat digunakan untuk semua jenis organisasi di dalam penyedia rantai makanan.

ISO 22000 lebih konsentrasi pada keamanan pangan dan prosedur instruksi bagaimana membangun sistem keamanan pangan tersebut (Anonymousd, 2010).


PerbedaanISO 9001:2000HACCPISO 22000:2005
Model SistemModel jaminan
proses secara global
Analisa risikoModel jaminan
proses dan
analisa resiko
Lingkup PengendalianMencakup ke sistem manajemen
secara global tidak
termasuk persyaratan teknis
Tidak mencakup
ke pengendalian
 sistem manajemen
 tetapi hanya
ke persyaratan
 teknis saja
Mencakup pengendalian
 terhadap sistem manajemen
 dan terhadap
persyaratan teknis
PenerapanGeneral. Dapat
diterapkan oleh
setiap jenis industri.
Spesifik. Diterapkan
di semua industri pangan
dan pakan ternak
yang terkait dengan
 industri pangan
SertifikasiSertifikat
ISO 9001:2000
Spesifik.
Hanya diterapkan
 untuk industri pangan
(tidak termasuk
pengendalian di industri
 pakan ternak
yang menjadi
pendukung
bagi industri pangan)
Sertifikat ISO 22000:2005
 sudah termasuk
di dalamnya
ISO 9001 dan HACCP
BiayaLebih mahal jika
diwajibkan sertifikasi
untuk ISO 9001
dan HACCP
(2 kali sertifikasi)
Sertifikat HACCPLebih murah karena
 hanya 1 kali sertifikasi
sudah mencakup
sistem ISO 9001
dan HACCP
PemeliharaanMemakan waktu,
tenaga dan biaya
lebih besar jika
diwajibkan untuk
 pemisahan sertifikasi
antara ISO 9001 dan
 HACCP.Catatan :
jika terpisah akan
ada 2 kali internal
audit,
 2 kali surveillance
audit dan 2 kali
Rapat Tinjauan
Manajemen
Memakan waktu,
tenaga dan biaya
 lebih besar jika
diwajibkan untuk
 pemisahan sertifikasi
antara ISO 9001
dan HACCP.
Catatan : jika terpisah akan
ada 2 kali internal audit,
2 kali surveillance
audit dan 2 kali Rapat
Tinjauan Manajemen
Waktu, tenaga
dan biaya lebih
murah karena
sistem ISO 9001 
dan HACCP sudah terintegrasi


D. TURUNAN ISO 22000 

Pengembangan standar ISO 22000 dimulai pada tahun 2001, dengan rekomendasi dari Badan Standardisasi Denmark ke sekretaris ISO

Komite teknis ISO / TC 34 (Makanan Produk). ISO kemudian mengembangkan standarisasinya dengan Codex Alimentarius Commission (Badan Internasional Bersama, didirikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan Organisasi Pertanian) dan para ahli dari industri makanan. Pada bulan Agustus 2005, rancangan akhir dengan suara bulat disetujui oleh semua 23 badan standar nasional berpartisipasi dalam kelompok kerja. ISO 22000 kemudian dipublikasikan pada September 1, 2005 (Nygren, 2010).

Berikut adalah turunan ISO 22000 : 
  • ISO/TS 22004, sistem manajemen keamanan pangan: mengarah kepada aplikasi dari ISO 22000:2005, yang dipublikasikan bulan November 2005, yang menyediakan bimbingan penting yang dapat membantu organisasi yang mencakup perusahaan sedang dan menengah yang ada diseluruh dunia.
  • ISO/TS 22003, sistem manajemen keamanan pangan: merupakan kebutuhan dari asal badan audit dan sertifikasi dari sistem manajemen keamanan pangan, akan memberi bimbingan yang seimbang pada akreditasi (penerimaan) tentang ISO 22000 dengan badan sertifikasi dan menggambarkan aturan untuk pengauditan sistem manajemen keamanan pangan ketika menyesuaikan diri kepada standar ini. Dan akan diterbitkan dalam kwartal pertama tahun 2006.
  • ISO 22005, penerapan treaceability dalam makanan ternak dan rantai makanan: prinsip umum dan bimbingan dari desain sistem dan pengembangan, akan segera dikeluarkan sebagai draf standar internasional.

 a. ISO 22003 sistem manajemen keamanan pangan

ISO/TS 22003:2007 akan membantu untuk menciptakan kepercayaan dalam sertifikasi keseluruh dalam persediaan rantai makanan. ISO /TS 22003 merupakan dokumen yang terakhir dalam rangkaian ISO untuk sistem manajemen keamanan pangan, yang menyeimbangkan kelayakan keamanan pangan dalam prakteknya di seluruh dunia. Ini diluncurkan pada tahun 2005 dengan ISO 22000, yang didukung oleh suatu konsensus internasional antar tenaga ahli dari pemerintah dan industri.

b. ISO 22005 penerapan traceability dalam makanan ternak dan rantai makanan. Standarisasi ini memperbolehkan pengoperasian pada tiap tahapan dari rantai makanan untuk :

  • Melacak alir bahan (makanan ternak, makanan, ramuan dan pengemasan mereka).
  • Mengidentifikasi keperluan dokumentasi dan pelacakan dari masing-masing langkah dari produksi.
  • Memastikan koordinasi yang cukup antara para pemeran yang dilibatkan secara berbeda.
  • Membutuhkan masing-masing pihak yang diinformasikan langsung dari penyalur yang paling sedikit dan pelanggan dan lain sebagainya.

Sebuah sistem traceability memperbolehkan organisasi untuk membuat dokumen dan atau lokasi produk melalui tahapan dan dioperasikan yang dilibatkan dalam manufaktur, pemprosesan, distribusi, dan penanganan dari makanan ternak dan makanan, dari produk utama ke konsumen. Oleh sebab itu mendapat fasilitas untuk identifikasi penyebab dari tidak sesuaian dari produk, dan kemampuan untuk menggambarkan dan atau mengingat kembali itu dibutuhkan.

E. CARA MENDAPATKAN SERTIFIKASI ISO 22000

Kemudahan penerapan ISO
22000 tergantung pada tiga hal pokok, yiatu kelengkapan program sistem mutu perusahaan, besar kecilnya skala usaha dan kecanggihan teknologi proses

Berikut langkah-langkah pentingnya : 

  • Aplikasi permohonan pendaftaran dilakukan dengan melengkapi kuestioner SMKP Audit ISO 22000 dilaksanakan oleh NQA dengan dua tahapan utama, yang dikenal sebagai Audit Sertifikasi Awal
  • Permohonan pendaftaran disetujui oleh NQA, berikut tahapan selanjutnya harus dilakukan oleh klien. Pemeliharaan sertifikasi dikonfirmasikan melalui program Audit pengawasan (surveilans) tahunan dan proses sertifikasi ulang setelah tiga tahun masa berlakunya sertifikasi tersebut.

Langkah Implementasi
1.      Bentuk Tim FSMS
Tim ini akan merancang dan mengembangkan FSMS dan berperan aktif dalam sistem manajemen berkelanjutan.

2.      Bentuk tim manajemen
Tim ini akan aktif pada perancangan dan pengembangan sistem serta penerapannya dalam kegiatan sehari-hari.  Tim Manajemen akan bertindak sebagai tim inti , membagi tanggung jawab, menyediakan sumber daya dan mengkoordinasikan kegiatan. Tim Manajemen dapat membuat tim kerja yang bekerja pada proses khusus yang dibutuhkan dalam dokumentasi FSMS.

  • Tiap tim kerja akan mengevaluasi proses yang ada dan persyaratan yang diperlukan.
  • Proses baru atau yang dimodifikasi akan dibuat, didokumentasikan dan dikirim ke tim manajemen untuk di review dan disetujui.
  • Setelah tim kerja merancang dan mendokumentasikan proses. Latih seluruh karyawan yang terlibat dalam proses untuk melaksanakan proses tersebut
  • Bila semua proses telah dijalankan, lakukan internal audit dan tinjauan manajemen.
  • Gunakan informasi dari internal audit dan management review untuk melakukan improvement FSMS. Terapkan sistem dalam kurun waktu tertentu guna mengumpulkan bukti untuk audit sertifikasi.
  • Pastikan semua karyawan telah di training ISO 22000
  • Lakukan audit sertifikasi.

Persyaratan Sertifikasi ISO 22000
1. Persyaratan : Umum
  • Organisasi harus membangun sistem yang efektif dan dapat memenuhi persyaratan standar, dokumentasi, implementasi dan pemeliharaan sistem.
  • Sistem harus di evaluasi dan diperbaharui.

2. Persyaratan : Manajemen
  • Management harus terlibat dan berkomitmen pada FSMS. Manajemen membuat kebijakan Keamanan Pangan dan harus dikomunikasikan dan diimplementasikan.
  • Top Management harus terlibat dalam desain dan implementasi FSMS.
  • Setelah implementasi, manajemen akan melaksanakan tinjauan manajemen untuk memastikan keefektifan sistem.
3. Persyaratan : Sumber Daya
  • FSMS harus menjelaskan sumberdaya manusia dan fisik yang dibutuhkan untuk membuat produk yang aman.
  • Selama pengembangan sistem, organisasi akan mengidentifikasikan kompetensi personil, training yang dibutuhkan serta lingkungan kerja dan infrastruktur yang dibutuhkan

4. Persyaratan : Pembuatan produk
  • Organisasi harus merencanakan semua proses yang berkaitan dengan pembuatan produk untuk menjamin keamanan produk.
  • Program pendahuluan harus ditetapkan, diimplementasikan dan dievaluasi terus menerus.
  • Tetapkan dan dokumentasikan sistem untuk :
  • Pengumpulan informasi awal analisis bahaya
  • Lakukan analisa bahaya
  • Tetapkan Rencana HACCP
  • Laksanakan aktifitas verifikasi
  • Telusuri produk, material dan distribusi produk

5. Persyaratan : Produk Tidak Sesuai
  • Tetapkan – dokumentasi sistem untuk pengendalian semua produk tidak sesuai
  • Saat Titik Kendali Kritis terlampaui, produk berpotensi tidak aman harus diidentifikasi, di periksa, di kendalikan dan dipisahkan. Dibuat prosedur pemisahan produk cacat untuk memastikan tindakan dapat cepat dilakukan.
  • Identifikasi tindakan perbaikan dan pencegahan yang diperlukan untuk menghilangkan ketidaksesuaian dan penyebabnya.

6. Persyaratan : Validasi
  • Tetapkan dan dokumentasikan proses untuk validasi control measure sebelum di implementasikan.
  • Pastikan semua pengukuran dan alat ukur serta metodenya mampu menghasilkan akurasi yang diinginkan.

7. Persyaratan : Verifikasi
  • Tetapkan dan dokumentasikan proses internal audit. Training auditors, dan rencanakan internal audit untuk memastikan FSMS berjalan efektif dan selalu diperbaharui.
  • Implementasikan proses evaluasi serta analisa hasil verifikasi dan tindakan yang diperlukan.

8. Persyaratan : Perbaikan
Lakukan perbaikan berkelanjutan untuk FSMS dengan menggunakan:
  • Management review/tinjauan manajemen
  • Internal audits
  • Tindakan Perbaikan
  • Hasil verifikasi
  • Hasil validasi
Perbaharui FSMS



F. LEMBAGA YANG MELAKUKAN SERTIFIKASI ISO 22000
Sertifikasi ISO 22000 dilaksanakan oleh National Quality Assurance (NQA). Lembaga tersebut merupakan lembaga jaminan mutu Amerika Serikat

KONSULTAN DAN TRAINER ISO 22000 DI INDONESIA
  • ISO SIEN Consultant (Yoyo, 2010).
  • PT. Bika Solusi Perdana 
  • QPI Quality & Productivity Improvement Consulting


G. APLIKASI ISO 22000
ISO 22000 dapat digunakan oleh berbagai macam organisasi yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan rantai makanan termasuk : (Anonymousd, 2009).
1. Produsen utama : 
- Kebun.
- Peternakan
- Perikanan
- Pabrik susu

2. Pengolah :
- Pengolahan ikan.
- Pengolahan daging.
- Pengolahan unggas.
- Pengolahan makanan ternak

3. Manufaktur :
- Pabrikan sup.
- Pabrikan makanan kecil.
- Pabrikan roti.
- Pabrikan gandum.
- Pembalut luka pabrikan.
- Pabrikan hidangan.
- Pabrikan bumbu.
- Pabrikan pengemasan. 
- Pabrikan makanan yang dibekukan.
- Pabrikan makanan kalengan.
- Pabrikan manisan.
- Pabrikan tambahan aturan makanan.

4. Penyedia layanan makanan :
- Toko bahan makanan.
- Rumah makan.
- Kafe.
- Rumah sakit.
- Hotel.
- Tempat peristirahatan.
- Perusahaan penerbangan.
- Pelayaran.
- Rumah tua.
- Rumah pengasuh anak.

5. Penyedia layanan lainnya :
- Penyedia layanan gudang.
- Penyedia layanan catering.
- Penyedia layanan logistic.
- Penyedia layanan transpotasi.
- Penyedia layanan distribusi.
- Penyedia layanan sanitasi.
- Penyedia layanan kebersihan.

6. Produk penyalur :
- Para penyalur perlengkapan.
- Para penyalur perkakas pertukangan.
- Para penyalur peralatan.
- Para penyalur bahan tambahan.
- Para penyalur ramuan.
- Para penyalur bahan baku.
- Para penyalur dari agen kebersihan.
- Para penyalur dari agen sanitasi.
- Para penyalur bahan pengemasan.
- Para penyalur dari bahan kontak dari makanan lain.

H. CONTOH PERUSAHAAN YANG TELAH MENERAPKAN ISO 22000

a)  Contoh perusahaan yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO 22000 adalah Alltech Cina. Alltech merupakan perusahaan yang memproduksi pakan ternak. Alltech Cina memperoleh sertifikat ISO 22000 karena perusahaan tersebut sangat menjaga sistem quality control berdasarkan program HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points)

b) Selama ini PT. CPB telah membina hubungan kemitraan dengan petambak dalam bidang budidaya maupun penyediaan pakan udang. Dengan demikian, perusahaan dapat mengendalikan kualitas bahan baku udang. PT. Central Pertiwi Bahari (PT CPB) adalah salah satu anak perusahaan Charoen Phokphan Grup Indonesia yang berlokasi di Lampung, pulau Sumatera, Indonesia. Perusahaan ini memproduksi udang mentah dan udang masak beku. Produk akhir kemudian diekspor ke USA, negara-negara di Eropa dan Jepang (Friana, 2006).

c)PT. Eastern Pearl Flour Mills (EPFM) mendapatkan sertifikat International Organization for Standardization (ISO) 22000. Perusahaan terigu itu memiliki tingkat keamanan pangan berkualifikasi internasional

d)GMF AeroAsia, perusahaan penerbangan internasional terbesar di kawasan Asia. Di Indonesia pusatnya berada di Jakarta

I. MANFAAT PENERAPAN ISO 22000
  • Kepuasan pelanggan – melalui pengiriman produk yang secara konsisten memenuhi persyaratan pelanggan termasuk kendali mutu, keamanan dan kepatuhan hukum
  • Mengurangi ongkos-ongkos operasional – melalui peningkatan berkesinambungan dari proses-proses yang dilalui yang berakibat pada efisiensi-efisiensi operasional
  •  Efisiensi-efisiensi operasional – dengan mengintegrasikan bagian awal dari programprogram (PRP & OPRP), HACCP dengan filsafat ISO 9001 berupa Rencana-Tindakan-Periksa-Lakukan mengenai peningkatan efektifitas dari Sistem
  • Manajemen Keamanan Pangan
  • Meningkatkan hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan – termasuk para karyawan, pelanggan dan rekanan
  • Persyaratan kepatuhan hukum – dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh penting pada suatu organisasi dan para pelanggan anda dan kebenaran pengujian produk melalui audit internal dan tinjauan-tinjauan manajemen
  • Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko – dengan konsistensi secara sungguhsungguh dan kemampu-telusuran produk dari yang diproduksi
  • Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan – dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui
  • Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis – khususnya spesifikasi pengadaan yang memerlukan sertifikasi sebagai suatu persyaratan sebagai rekanan

J. KENDALA PENERAPAN ISO 22000

Pada beberapa negara maju dan berkembang termasuk Indonesia dalam menerapkan sistem HACCP mengalami kendala dalam penerapannya terutama pada usaha kecil. Kendala yang dihadapi usaha kecil, seperti sumber keuangan, keahlian manajemen dan teknis. Sedangkan pada usaha katering hambatannya adalah pengetahuan, pelatihan, petinggi staf, variasi produk yang besar, variasi dalam permintaan dan beban kerja, dan banyaknya pekerja paruh waktu

K. KESIMPULAN
  • Sistem-sistem manajemen keamanan pangan berdasarkan ISO 22000 dapat membantu organisasi untuk mengurangi risiko-risiko yang berkaitan dengan makanan dan minuman.
  • Susunan jaminan mutu paling banyak didasarkan pada prinsip manajemen mutu dari ISO 9000/ISO 22000 dan konsep HACCP.
  • Dalam menerapkan ISO 22000 selain memperoleh keuntungan ternyata para pengusaha juga menemui kendala.
  • Turunan dari ISO 22000 adalah ISO 22003, 22004 dan 22005. ISO 22000 dapat diterapkan pada semua bidang.
Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula. 
Semoga Bermanfaat


Demikianlah Artikel tentang Hobi Mancing-Sistem ISO untuk berbagai Produk -Mancing Mania

,dan sekian dulu kita bahas Hobi Mancing-Sistem ISO untuk berbagai Produk -Mancing Mania,semoga bermanfaat.

Anda sedang membaca artikel Hobi Mancing-Sistem ISO untuk berbagai Produk -Mancing Mania dan artikel ini url permalinknya adalah https://mancingtrus.blogspot.com/2014/12/hobi-mancing-sistem-iso-untuk-berbagai.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.